Minggu, 20 April 2014

METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian.  Data yang dikumpulkan dapat juga berupa data sekunder, yang artinya data tersebut diperoleh bukan dari hasil penelitiannya sendiri, tetapi merupakan data yang dikumpulkan oleh orang lain dan diolah kembali oleh si peneliti.  Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.  Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan.
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.  Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.  Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu :
1.      Metode pengamatan langsung
2.      Metode dengan menggunakan pertanyaan
3.      Metode khusus

LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA
1.      Mendefinisikan sasaran yang ingin dicapai melalui program perubahan yang akan dilakukan
2.    Mengidentifikasikan variabel-variabel sentral yang terdapat dalam situasi yang dihadapi seeperti perpindahan pegawai, kinerja yang kurang memuaskan, dan lain sebagainya
3.      Memilih bagaimana metode pengumpulan data apa yang nantinya akan digunakan
4.   Mengkondisikan klien, jenis dan mutu informasi yang diperlukan, penggunaan inrormasi yang terkumpul, berbagai instrumen lain yang dapat digunakan
5.      Wawancara
6.      Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
7.      Analisis data
8.      Evaluasi efektivitas pengumpulan data

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.      OBSERVASI
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data / fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.

Kelebihan :
· Derajat kepercayaan tinggi
· Konteks sosial yang diamati belum dipengaruhi faktor lain (natural)
· Tidak terbatas hanya pada manusia
· Dapat menggunakan alat bantu
Kelemahan :
· Memerlukan waktu yang lama
· Kurang efektif mengamati gejala pada individu seperti sikap, motivasi, pandangan, dan sebagainya
· Tidak dapat mengamati gejala yang peka / rahasia
· Tidak dapat mengamati gejala masa lampau

2.      WAWANCARA
Menurut pengertiannya, wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dari informan dan atau responden yang sudah ditetapkan, dilakukan dengan cara tanya jawab sepihak tetapi sistematis atas dasar tujuan penelitian yang hendak dicapai.

Menurut beberapa ahli, wawancara juga didefinisikan sebagai berikut :

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985)

Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orangtua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan / face to face relation. (Bimo Walgito, 1987)

Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan. (Dewa Ketut Sukardi, 1983)

Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta / data informasi dari murid secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan. ( WS. Winkel, 1995)

Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :
1. Menciptakan hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat (subyek wawancara dan pewawancara). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan subyek wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.
2. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi kedalam pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan didalam dirinya.
3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
4. Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembangdengan sempurna. Dengan wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.
5. Mendorong kearah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.

Keuntungan dengan wawancara
a.       Hubungan secara personal, akan memperoleh data secara langsung, cepat, dan ekonomis
b.      Masalah akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan
c.       Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi

Kelemahan dengan wawancara
a.       Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket
b.      Biayanya lebih mahal
c.       Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara

3.      KUISIONER

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. (Suharsimi Arikunto, 1999:140)
Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi, dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
a.       Tidak memerlukan hadirnya peneliti
b.      Dapat dibagikan secara serentak kepada responden
c.       Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden
d.      Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab
e.       Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama

Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:
a.    Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya
b.      Seringkali sukar dicari validitasnya
c.   Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
d.  Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan terutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
e.       Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat



Sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CEEQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdosen.narotama.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F01%2FPENGUMPULAN-DATA.doc&ei=eXlTU-C3OM_i8AXeu4LgDg&usg=AFQjCNGIos2uLx8du2OUtzBhgf005Ao-Og&sig2=QoU5hGODONPiv3kfLJ5C-w&bvm=bv.65058239,d.bmk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar