Pengumpulan data
tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Data yang dikumpulkan dapat juga berupa data
sekunder, yang artinya data tersebut diperoleh bukan dari hasil penelitiannya
sendiri, tetapi merupakan data yang dikumpulkan oleh orang lain dan diolah
kembali oleh si peneliti. Pengumpulan
data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada
umumnya data yang dikumpulkan akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Data yang dikumpulkan harus cukup
valid untuk digunakan.
Pengumpulan data
adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode
mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Secara umum metode pengumpulan data dapat
dibagi atas beberapa kelompok, yaitu :
1.
Metode
pengamatan langsung
2.
Metode dengan menggunakan
pertanyaan
3.
Metode khusus
LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA
1.
Mendefinisikan
sasaran yang ingin dicapai melalui program perubahan yang akan dilakukan
2. Mengidentifikasikan
variabel-variabel sentral yang terdapat dalam situasi yang dihadapi seeperti
perpindahan pegawai, kinerja yang kurang memuaskan, dan lain sebagainya
3.
Memilih
bagaimana metode pengumpulan data apa yang nantinya akan digunakan
4. Mengkondisikan
klien, jenis dan mutu informasi yang diperlukan, penggunaan inrormasi yang
terkumpul, berbagai instrumen lain yang dapat digunakan
5.
Wawancara
6.
Pelaksanaan
kegiatan pengumpulan data
7.
Analisis data
8.
Evaluasi
efektivitas pengumpulan data
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.
OBSERVASI
Observasi atau
pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data / fakta yang cukup
efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung
para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung
suatu kegiatan yang sedang berjalan.
Kelebihan :
· Derajat
kepercayaan tinggi
· Konteks sosial
yang diamati belum dipengaruhi faktor lain (natural)
· Tidak terbatas
hanya pada manusia
· Dapat
menggunakan alat bantu
Kelemahan :
· Memerlukan waktu
yang lama
· Kurang
efektif mengamati gejala pada individu seperti sikap, motivasi, pandangan, dan sebagainya
· Tidak dapat
mengamati gejala yang peka / rahasia
· Tidak dapat
mengamati gejala masa lampau
2.
WAWANCARA
Menurut pengertiannya,
wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dari informan dan atau
responden yang sudah ditetapkan, dilakukan dengan cara tanya jawab sepihak
tetapi sistematis atas dasar tujuan penelitian yang hendak dicapai.
Menurut beberapa ahli,
wawancara juga didefinisikan sebagai berikut :
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985)
Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orangtua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan / face to face relation. (Bimo Walgito, 1987)
Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan. (Dewa Ketut Sukardi, 1983)
Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta / data informasi dari murid secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan. ( WS. Winkel, 1995)
Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :
1. Menciptakan hubungan
baik diantara dua pihak yang terlibat (subyek wawancara dan pewawancara).
Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan
subyek wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme
pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.
2. Meredakan ketegangan
yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya
membawa berbagai ketegangan emosi kedalam pertemuan dalam wawancara itu, maka
kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan didalam dirinya.
3. Menyediakan
informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat
kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
4. Mendorong kearah
pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara
menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki
kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembangdengan sempurna. Dengan
wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.
5. Mendorong kearah
penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.
Keuntungan dengan
wawancara
a.
Hubungan secara personal, akan
memperoleh data secara langsung, cepat, dan ekonomis
b.
Masalah akan langsung mengenai sasaran,
penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan
c.
Metode ini bersifat fleksibel, mudah
menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi
Kelemahan dengan wawancara
a.
Jangkauan responden relatif kecil dan
memakan waktu lebih lama dari pada angket
b.
Biayanya lebih mahal
c.
Dibutuhkan lebih banyak tenaga
pewawancara
3.
KUISIONER
Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. (Suharsimi
Arikunto, 1999:140)
Kuesioner dipakai untuk
menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi, dalam menggunakan metode angket atau
kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Kelebihan kuesioner
sebagai berikut:
a.
Tidak memerlukan hadirnya peneliti
b.
Dapat dibagikan secara serentak kepada
responden
c.
Dapat dijawab oleh responden menurut
kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden
d.
Dapat dibuat anonim sehingga responden
bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab
e.
Dapat dibuat berstandar sehingga semua
responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama
Kelemahan kuesioner
adalah sebagai berikut:
a. Responden sering tidak teliti dalam
menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar
diulangi diberikan kembali padanya
b.
Seringkali sukar dicari validitasnya
c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang
responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
d. Angket yang dikirim lewat pos
pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan
terutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
e.
Waktu pengembaliannya tidak sama-sama,
bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CEEQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdosen.narotama.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F01%2FPENGUMPULAN-DATA.doc&ei=eXlTU-C3OM_i8AXeu4LgDg&usg=AFQjCNGIos2uLx8du2OUtzBhgf005Ao-Og&sig2=QoU5hGODONPiv3kfLJ5C-w&bvm=bv.65058239,d.bmk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar