Sabtu, 27 Oktober 2012

ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN


Organisasi niaga adalah Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan. Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk untuk menghasilkan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama dalam bidang niaga itu sendiri.

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk oleh masyarakat,  baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk menciptakan perdamaia dalam tata hubungan internasional.
Organisasi Regional adalah oganisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Perbedaan organisasi niaga dan sosial menurut wilayah regional dan internasional adalah macam organisasi menurut luas wilayah.
Tipe Organisasi:
1.       Piramida mendatar (flat)
a.       Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
b.      Jumlah pekerja yang harus dikendalikan cukup banyak
c.       Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil
2.       Piramida terbalik
Salah satu unit dari piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebihbesar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi atau lembaga pendidikan.
3.       Tipe kerucut
a.       Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki atau kewenangan banyak
b.      Rentang kendali sempit
c.       Pelimpahan wewenang dan  tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat atau pimpinan yang bawah atau rendah
d.      Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan tingkat bawah terlalu jauh
e.      Jumlah informasi jabatan cukup besar
Hal-hal penting dalam membentuk organisasi:
1.       Mengenali orang yang akan diajak berorganisasi dan lingkungan organisasi
2.       Membuat nama organisasi
3.       Menyusun kegiatan
4.       Membagi pekerjaan
5.       Melaksanakan kegiatan
6.       Memiliki hubungan yang luas dengan pihak tertentu
7.       Mencari dana untuk kegiatan
Rentang Kendali (Span of Control) dengan Batasan-batasan
Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manager. Rentang kendali setiap pemimpin atau manager tidak sama.
Kebaikan dan Keburukan Bentuk-bentuk Oganisasi
·         Kebaikan
1.       Kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
2.       Pengambilan keputusan lebih cepat.
3.       Solidaritas karyawan tinggi.
4.       Biayanya rendah.
·         Keburukan
1.       Tidak bergantung pada satu pimpinan sehingga jika ia tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi tersebut.
2.       Adanya kecenderungan pimpinan untuk bertindak otokratis.
3.       Perkembangan kesempatan karyawan terbatas.



sumber : raitetsu.wordpress.com, rajapresentasi.com

Perbedaan Idol Group dengan Girlband


Sejak pertama kali dikenalkan di tanah air hingga saat ini, JKT48 semakin memperlihatkan kepopulerannya dengan mengangkat konsep “Idol Group pertama di Indonesia”. Mungkin masyarakat awam dan para penggemar yang baru mengikuti dan menyukai JKT48 banyak yang bertanya, apa sih idol group itu? Apa bedanya dengan girlband yang saat ini sedang menjamur di dunia musik dan hiburan tanah air?
Di rubik ini kami akan khusus membahas pengertian idol group itu sendiri. Disini juga akan dijelaskan kenapa konsep idol group itu sangat berbeda dengan girlband yang sudah ada.
Grilband so pasti kalian sudah sangat sering menemui istilah ini, bahkan menyukainya. Seperti yang sudah kita ketahui, girlband adalah sekumpulan (tiga atau lebih) orang yang menyanyi, menari dan merilis lagu-lagu yang bisa dinikmati para penikmat dunia musik dan hiburan. Kiprah mereka biasanya hanya berfokus pada titik itu saja, dimana mereka memusatkan pada apa yang sudah mereka suguhkan. Jika ada sebagian dari mereka yang mulai merambah dunia akting atau jenis hiburan lainnya, itu hanyalah menjadi kegiatan ekstra dari apa yang sebenarnya mereka fokuskan pada awalnya.
Idol group yaitu sebuah wadah bagi orang-orang (biasanya dimulai dari umur masih muda) untuk menjadi idola sesungguhnya. Kemampuan mereka bernyanyi, menari, berakting, menjadi seorang model, bertingkah laku, atau lain sebagainya, akan dilatih, diasah, dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga mereka bisa semakin matang dan percaya diri untuk merambah lebih lanjut ke dunia hiburan. Memang saat ini mereka juga menyanyi, menari dan merilis lagu-lagu, tapi kedepannya tidak hanya itu saja. Pihak manajemen yang menaungi mereka akan mempromosikan mereka agar kelak mereka bisa berdiri sendiri, baik solo karir, membuat group sendiri, dan sebagainya. Member yang sudah menganggap dirinya siap atau oleh pihak manajemen dianggap sudah siap memasuki dunia hiburan secara individual akan dinyatakan lulus, dan akan digantikan oleh generasi selanjutnya, dan akan terus berlanjut seperti itu.
Perbedaan yang cukup mencolok dari idol group dan girlband adalah cara perekrutan member yang tergabung didalamnya. Sebelum turun ke industri hiburan profesional, para member sebuah girlband sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga dianggap sempurna dari segi vokal, menari, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk idol group, dari awal ketika mereka masih belum sempurna dan masih berkembangpun sudah langsung diperkenalkan secara umum. Tujuannya agar para fans bisa melihat sendiri perkembangan idola mereka dari yang tadinya tidak bisa apa-apa, bukan siapa-siapa, sampai menjadi sebuah sosok idola yang matang dan profesional.
Gimana? Paham kan ya. Moga-moga tidak akan ada lagi salah kaprah dalam penyebutan suatu group.


sumber : Majalah TIC (Top International Celebs)

Minggu, 07 Oktober 2012

ORGANISASI

Pengertian
Sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hirarki sistematis dalam pembagian kerja, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara struktural dan sistematis.
·         Ciri-ciri
1.       Adanya suatu kelompok yang dapat dikenal dan saling mengenal.
2.       Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain berkaitan yang merupakan kesatuan kegiatan.
3.       Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa pemikiran, tenaga, dan lain-lain.
4.       Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan.
5.       Adanya tujuan yang ingin dicapai.
·         Unsur-unsur
1.       Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2.       Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3.       Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4.       Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.

·         Teori Organisasi
1.       Teori Klasik
Teori ini biasa disebut dengan teori tradisional atau disebut juga teori mesin. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin. Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu kekuasaan, saling melayani, doktrin, disiplin. Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja
b. Proses skalar & fungsional
c. Struktur
d. Rentang kendali

2.       Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan Teori Hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja. Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom up

3.       Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori Analiasa Sistem atau Teori Terbuka yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survival atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.






MANAJEMEN dan ORGANISASI

A. Manajemen

Suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan, dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata-mata menjadi sumber daya bisnis.

Tujuan-tujuan Manajemen, terdiri atas 4 :

1.       Manajemen Organisasional

Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.

2.       Manajemen Fungsional

Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.

3.       Manajemen Sosial

Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.

4.       Manajemen Personal

Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika para karyawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

Fungsi dan Proses Manajemen

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi, manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Ciri-ciri Manajer Profesional :
Orang-orang profesional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program latihan manajemen menunjukan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus dan dapat di tanggung jawab.
Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi, bukan melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun belum ada standar obyektif yang disepakati untuk menilai prestasi manajerial.
Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi kliennya. Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus, sering kali klien terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya, manajer berada dalam posisi yang rawan, atau yang berbahaya.
Borje O. Saxberg menyarankan karakteristik keempat dari profesionalisme, yaitu pengabdian (dedication) dan keterikatan (commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.

B.  Organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,  metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi :

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Cester I. Benhard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Stephen P. Robbin menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.




Bentuk-bentuk Organisasi :

1.       Organisasi Politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.

2.      Organisasi Sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

3.      Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.


Prinsip-prinsip Organisasi :

1.       Pembagian kerja, prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2.       Wewenang, manajer harus dapat memberi perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya, tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
3.       Disiplin, para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4.       Kesatuan komando, setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5.       Kesatuan arah, setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah rencana.
6.       Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu, kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7.       Remunarasi, para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8.       Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9.       Rantai scalar, garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
10.   Tata tertib, orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11.   Keadilan, para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
12.   Stabilitas masa kerja para pegawai, perputaran (turn over) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti.
13.   Inisiatif, para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
14.   Esprit de corps, mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).

Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
1.       Menghindari terjadinya pemborosan didalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
2.       Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
3.       Menjamin adanya pembagian kerja, waktu, dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini
·         Manajemen : menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
·         Tata Kerja : menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.