Jumat, 21 Maret 2014

PENALARAN DEDUKTIF

Pengertian

Suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen, dan operasionalisasi.

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

1. Silogisme Kategorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proposinya merupakan kategorial. Kemudian proposisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat) dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
2. Silogisme Hipotesis
Suatu argumen / pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis, sedangkan premis minornya adalah proposisi  katagorik.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.

Entimen
Penalaran deduksi secara tidak langsung dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Rantai Deduksi
Penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimen. Orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula berupa merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk yang informal.



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar