Dahulu mungkin tidak ada yang
menyangka kalau olahraga sepakbola menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Dari
Tim sepakbola tersebut sampai pemain saat ini sangat bernilai harganya. Sampai-sampai
para agen bola bisa meraup pundi-pundi uang pada sepakbola ini, dalam hal
pertandingan agen-agen tersebut menyediakan fasilitas kepada para gambling untuk bermain.
Di Indonesia konflik ditubuh olahraga sepakbola masih terjadi, ini juga mengindikasikan bahwa informasi bisnis bola sangatlah menjanjikan. Ada orang-orang tertentu berkata jika konflik yang terjadi di PSSI karena adanya ketidakpuasan segelintir orang maupun tim atas kepemimpinan lembaga yang mewadahi olahraga sepakbola di tanah air. Maka itu terbentuklah badan olahraga atau kompetisi olahraga di luar dari keputusan PSSI. Tetapi jika kita simak dari kacamata bisnis, adanya niat lain pihak-pihak tersebut membuat kompetisi diluar dari undang-undang PSSI untuk meraup untung.
Untuk itulah liga sepakbola Indonesia belum terlaksana sampai saat ini. Dampak terbesar adalah bisnis sepakbola Indonesia tidak berjalan, itu merupakan kerugian besar juga. Selain kita tidak bisa menikmati sepakbola tanah air, gegap gempita kompetisi lokal tidak terdengar secara serentak. Dan agen bola juga tidak bisa menjalankan bisnisnya karena kompetisi sepakbola tidak bergulir. Klub tidak mendapatkan untung dan para pemain sepakbola juga hanya mendapatkan gaji 50% saja dan tidak mendapatkan royalti lain. APBD daerah juga bisa membengkak karena klub-klub tidak mendapatkan laba dari kompetisi yang tertunda ini.
REVISI
· gambling : penjudi
gambling merupakan
Bahasa Inggris bukan Bahasa Indonesia jadi seharusnya menggunakan kata penjudi.
· ditubuh : didalam
ditubuh
merupakan kata penggati jadi jika menggunakan kata baku diganti menjadi
didalam.
· kacamata : sudut pandang
kacamata
merupakan suatu benda jadi seharusnya menggunakan kata sudut pandang.
· bergulir : berjalan
bergulir lebih
cocok digunakan untuk kata benda.
· membengkak : membesar
membengkak
seharusnya lebih cocok untuk kata bagian tubuh manusia bukan dana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar