Kamis, 10 Januari 2013

KONFLIK ORGANISASI

Jenis-jenis konflik

a.       Konflik intrapersonal
Konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
b.      Konflik interpersonal
Pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Maka hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.
c.       Konflik antar perorangan
Terjadi antara satu individu lain atau lebih. Konflik ini biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi. Hal ini biasanya pernah dialami oleh setiap anggota organisasi baik hanya dirasakan sendiri maupun ditunjukan oleh sikap.
d.      Konflik antar kelompok
Seperti diketahui bahwa sebuah organisasi terbentuk dari beberapa kelompok kerja yang terdiri dari banyak unit. Apabila diantara unit-unit disuatu kelompok mengalami pertentangan dengan yang lainnya maka manajer merupakan pihak yang harus bisa menjadi penghubung antar keduanya. Hubungan pertentangan ini apabila dipertahankan maka akan terjadi koordinasi dan integrasi kegiatan-kegiatan menjadi sulit.
e.      Konflik antar organisasi
Konflik juga bisa terjadi antara organisasi yang satu dengan yang lain. Hal ini tidak selalu disebabkan oleh persaingan dari perusahaan-perusahaan di pasar yang di sama. Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi.

Konflik didalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a.       Faktor manusia
1.       Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2.       Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3.       Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, tempramental, fanatik, dan sikap otoriter.
b.      Faktor organisasi
1.       Persaingan dalam menggunaka sumber daya.
2.       Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
3.       Interdependansi tugas.
4.       Perbedaan nilai dan persepsi.
5.       Kekaburan yurisdiksional
6.       Masalah “status”.
7.       Hambatan komunikasi.

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi:
1.       Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih baik dari kemampuannya.
2.       Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan).
3.       Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok.
4.       Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.
5.       Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
1.       Kegiatan Intelejen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
2.       Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan, pengembangan, dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
3.       Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi:
1.       Proses pencarian / penemuan tujuan
2.       Formulasi tujuan
3.       Pemilihan alternatif
4.       Mengevaluasi hasil-hasil




Sumber :
Munandar AS. Manajemen Konflik dalam Organisasi , Pengendalian Konflik dalam Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1987
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993
T. Hani Handoko. Manajemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar